Setiap tanggal 30 September, masyarakat Indonesia selalu ramai dengan perbincangan isu G30S, bahkan ada yang mengkorelasikan bahwa gerakan itu dimotori oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun ada juga yang mengatakan bahwa gerakan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga penyebutan gerakan 30 September ada yang mengatakan dengan sebutan G30S dan ada juga yang G30SPKI.
Namun saat ini kita jangan terkung-kung dalam perdebatan tersebut. Ada hal penting yang harus kita petik dengan adanya sejarah gerakan 30 September yaitu, memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme. Hal ini juga penting untuk di ajarkan kepada generasi milenial saat ini, bahwa dengan adanya gerakan 30 September maka dalam diri generasi selalu tertanam rasa nasionalisme dan patriotimse, agar bangsa Indonesia dipenuhi dengan generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh hasutan bangsa lain yang ingin memecah belah bangsa Indonesia dan memiliki jiwa kesatria yang siap membela bangsa Indonesia digarda terdepan bila mana ada yang mengusik ketenangan dan ketentraman kehidupan bangsa.
Di SMA Islam Almaarif sendiri, penanaman rasa nasionalisme dan patriotisme dituangkan dalam kegiatan belajar mengajar, seperti bapak ibu guru berbaris di depan pintu masuk sekolah menyambut kedatangan siswa siswinya. Hal ini untuk mengajarkan saling menghormati antara sesame warga sekolah dan menerapkan sopan santun yang baik dalam berbicara maupun bertingkah laku. Ada suruhan untuk membaca alquran ketika siswa terlambat datang atau tidak memakai seragam/atribut yang telah ditentukan oleh sekolah.
Selain itu, ada kewajiban mengikuti upacara bendera dan hari santri untuk semua siswa. Tujuannya agar siswa bisa meneladani dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang dan mengorbankan dirinya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Sehingga dalam setiap diri siswa memiliki sikap tangguh, pantang menyerah dalam memajukan bangsa dan agama.
Jadi dengan adanya gerakan 30 September ini, bukan ajang untuk saling memusuhi satu sama lain, atau menyalahkan kelompok dan golongan tertentu, namun lebih kepada bagaimana agar generasi saat ini bisa memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme agar bangsa Indonesia ini tetap kokoh dan jaya serta sikap dan perilaku kehidupan berbangsa dan bernegaranya selalu mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. (9/20-Uj)